Gara-gara Netizen, Aksi Preman Gadungan Itu Terbongkar

162

Jakarta, CSW – Ada lagi nih kasus yang menunjukkan kekuatan netizen. Gara-gara kelincahan tangan netizen merekam peristiwa di lapangan, seorang pengendara yang sok jago sekarang masuk dalam tahanan polisi.

Pengendara yang aksinya terekam itu bernama David Yulianto. Ternyata pria 32 tahun ini marah waktu mobilnya disalip sama taksi online. Mobil David sama sekali nggak tersentuh loh. Tapi dia sudah cukup marah karena ada mobil yang memotong jalurnya.

Kejadiannya itu Kamis 4 Mei, di dekat Tol Tomang, Grogol Petamburan, Jakarta Barat. Yang jadi korban aksi preman ini adalah pengemudi taksi online benama Hendra, berusia 40 tahun. Asal mula kejadian terlihat dalam rekaman yang diunggah di akun instagram @merekam Jakarta.

Dalam rekaman itu ada adegan saat mobil Hendra melaju dengan membawa seorang penumpang melintas di Tol Jakarta-Tangerang. Hendra yang melintas di lajur tiga pindah ke jalur empat, saat kondisi di sekitar exit Tol Tomang cukup padat. Saat dia pindah jalur itulah, ternyata David terganggu. David memaki Hendra, tapi diabaikan. Ia lantas mengejar, memotong balik dan menghentikan mobil Hendra.

Pada saat itulah kamera penumpang yang duduk di kursi belakang beraksi. Di dalam rekaman, terlihat mobil David menggunakan nomor plat dinas POLRI. Si penumpang yang duduk di kursi belakang juga merekam gaya David yang lantas mendatangi mobil Hendra. David sama sekali tidak menunjukkan bahwa dia polisi. Dia dua kali balik ke mobil Hendra. Di tangannya terlihat jelas ada pistol.

David dengan kasar memaki Hendra yang masih duduk di kursi pengemudi tapi dengan jendela mobil yang terbuka. Awalnya Hendra berusaha menjelaskan, tapi sama sekali nggak diterima David. David membentak dan bilang: “Lu motong gua, gak ada sori-sorinya.” David bahkan mengancam akan mancatat nomor pelat mobil Henda.

“Gua cari lu!” kata David. Hendra sempat mengatakan sesuatu yang tidak jelas, tapi membangkitkan kemarahan David. “Apa? Lu nggak terima? Sini turun!” bentak David lagi. David lantas memukul Hendra dua kali. Hendra masih mengucapkan sesuatu yang menyinggung David. Tapi nampaknya David melihat bahwa ada mobil-mobil lain yang berhenti untuk menyaksikan apa yang sedang terjadi.

David ternyata juga sadar aksinya itu direkam oleh ponsel penumpang. Akhirnya, dia terlihat ragu untuk melanjutkan aksinya dan melanjutkan perjalanan.
Si penumpang terdengar berusaha menyabar-nyabarkan. Hendra juga sempat menjelaskan kepada pengemudi lain. “Bawa senjata Pak. Bawa pistol Jagoan, “ ujarnya.

Besoknya, Hendra melaporkan kejadian itu ke polisi. Dia membawa rekaman kejadian yang diambil oleh si penumpang. Video aksi sok jago David itu sendiri kemudian disebar melalui media sosial. Nah, belakangan diketahui bahwa pistol yang digunakan David adalah airsoft gun. David beli dengan harga Rp 3,5 juta. Dia juga mengaku pelat dinas palsu POLRI yang terpasang di mobilnya adalah bonus yang diberikan penjual airsoft gun itu.

Polisi telah menahan David sebagai tersangka. David dijerat dengan pasal Pasal 352 KUHP tentang penganiayaan ringan. Ancaman hukumannya tiga bulan penjara. Penjelasan David tentang pelat palsu itu juga menarik loh. Menurutnya, ia sengaja menggunakan pelat palsu untuk menghindari aturan ganjil-genap.

Tentu saja polisi nggak percaya begitu saja. Pemeriksaan polisi menunjukkan bahwa plat nomor polisi palsu yang digunakan David ternyata masih aktif digunakan kendaraan lain yang terdaftar sebagai kendaraan dinas Polda Metro Jaya. Siapa identitas David sendiri ya masih terus didalami. Di KTPnya tertulis dia itu mahasiswa. Tapi ketika diperiksa polisi, ia mengaku sebagai karyawan swasta.

David diketahui tinggal di kota Depok, Jawa Barat. Ayahnya seorang wirausaha. Seperti kasus Mario putra Rafael Alun, apa yang terjadi pada David ini juga bisa membuka persoalan lebih besar. Yang jadi pusat perhatian adalah soal air soft gun dan plat mobil dinas kepolisian.

Air soft gun memang bukan senjata mematikan, tapi tetap membahayakan. Senjata api ini dikhususkan untuk olahraga menembak. Aturan kepemilikannya pun cukup ketat. Tapi kalau didengar dari penjelasannya, David tampaknya membeli airsoft gun itu tidak melalui jalur yang resmi.

Dan yang penting juga adalah soal plat palsu mobil dinas. Bila ini bisa digunakan oleh seorang seperti David, plat palsu ini sangat mungkin disalahgunakan untuk kejahatan yang lebih serius. Netizen nampaknya memang harus siap dengan smartphonenya setiap saat. Rekaman itu bisa digunakan sebagai alat bukti dalam perkara hukum dan sebagai cara mempermalukan dan membongkar kelakukan-kelakuan jahat di sekitar kita.