Jakarta, CSW – Ada informasi nih katanya LSM Amerika Serikat mengintervensi jalannya politik, dan terutama Pemilu 2024 nanti. Informasi ini dilontarkan anggota DPR Mukhamad Misbakhun dari Partai Golkar.
Secara khusus, dia menyebut bahwa nama LSM dari Amerika Serikat itu adalah International Republican Institute atau disingkat IRI. Nama IRI ini memang sudah dikenal di kalangan kelompok-kelompok pejuang demokrasi di Indonesia.
IRI yang berdiri sejak 1983 dan didanai oleh pemerintah AS. Lembaga ini bukan hanya beroperasi di Indonesia ya. IRI ini selama ini dikenal bergerak aktif di puluhan negara Asia, Afrika, Karibia, Eropa Timur, Amerika Latin, dan Timur Tengah.
Di negara-negara ASEAN, IRI juga beroperasi di Malaysia, Thailand, Filipina, Myanmar, dan Timor Leste. Tapi IRI nggak ada di negara-negara tidak demokratis seperti Singapura, Brunei dan Vietnam.
Di berbagai media IRI juga diberitakan terlibat misalnya dalam pergolakan politik di Mesir, Tunisia, dan beberapa negara Arab. Dana terbesar IRI datang dari sebuah lembaga donatur bernama National Endowment for Democracy (NED).
NED disebut-sebut didukung oleh dinas intelijen AS, CIA. Indonesia memang menjadi salah satu wilayah operasi mereka, karena dianggap memiliki nilai penting bagi Amerika Serikat. Yang mendapat perhatian secara khusus oleh Misbakhun adalah program pengembangan kaum muda untuk memimpin partai politik.
Program pendidikan kaum politisi muda ini sudah berlangsung sejak 1 Juni 2022 dan kabarnya sudah berakhir 31 Maret lalu. Menurut Misbakhun, program ini memang bertujuan meningkatkan kapasitas dan peluang bagi kaum muda untuk bisa memperjuangkan reformasi demokrasi.
Di program itu, peserta juga dididik untuk mengembangkan reformasi partai politik. Tapi, sistem politik yang hendak dikembangkan adalah yang sesuai dengan kepentingan AS. Dengan kata lain, AS bukan hanya berniat mengembangkan kualitas demokrasi di Indonesia.
Tapi yang lebih penting, bagaimana melahirkan pemimpin muda yang akan mendukung kepentingan AS di negara kita. Dalam menjalankan program-programnya, IRI mengalirkan dana kepada LSM-LSM lokal.
Misbakhun menyatakan, dalam program-programnya IRI juga melatih para tokoh muda untuk memprotes undang-undang dan peraturan yang dianggap melanggar hak asasi manusia.
Misalnya demo kelompok buruh untuk menentang Undang-undang Cipta Kerja. Juga pelatihan uji materi atas presidential threshold 20 persen. Program semacam itu dianggap Misbakhun sebagai intervensi terhadap politik Indonesia.
Itu juga mengganggu kedaulatan dan kepentingan nasional. Karena itu, menurut Misbakhun, agenda IRI ini harus dilawan. Caranya dengan menghentikan program IRI yang diduga melanggar hukum Indonesia dan mengganggu kemandirian penyelenggaraan Pemilu 2024.
Saya dan teman-teman di CSW memahami kekhawatiran Pak Misbakhun. Kita semua tentu perlu mengawasi kehadiran lembaga-lembaga asing yang terlibat dalam politik Indonesia. Tapi, CSW merasa IRI nggak perlu sampai ditutup.
Harus diakui, IRI membawa banyak manfaat buat demokrasi di Indonesia. IRI adalah salah satu LSM di AS yang selama ini dikenal memperjuangkan demokrasi di seluruh dunia. Pemasukannya pada 2018 mencapai 55 juta dolar AS alias 770 milar rupiah.
Staffnya di seluruh dunia 400 orang. Di websitenya, tertulis bahwa IRI berkomitmen untuk memperjuangkan kebebasan dan demokrasi di seluruh dunia. Di Indonesia, IRI juga hadir sejak 1990an, ketika gelombang demokratisasi mulai berlangsung di Indonesia.
Ada banyak program yang dijalankan. Salah satu program IRI di Indonesia, yang disebut Misbakhun, adalah ELA atau Emerging Leaders Academies. IRI mengundang dan membuka kesempatan bagi para tokoh muda di berbagai partai politik, LSM, dan organisasi kemasyarakatan di seluruh Indonesia.
Seperti terlihat dalam namanya, program ini berusaha menumbuhkan para calon pemimpin dari berbagai partai, LSM dan organisasi kemasyarakatan lain. Dalam program ELA, peserta mempelajari tehnik kepemimpinan, strategi kampanye, metode reformasi partai, pembuatan kebijakan dan juga branding personal.
Untuk soal branding, peserta belajar tentang melakukan kampanye secara efektif baik secara online maupun offline. ELA juga membantu pengembangan jaringan antar tokoh-tokoh muda di seluruh Indonesia.
Para peserta pelatihan bahkan juga belajar bagaimana melakukan analisis anggaran, pembuatan naskah undang undang, bagaimana meningkatkan respons pejabat pemerintah terhadap kepedulian masyarakat
IRI juga aktif melakukan focus group discussion (FGD) dengan mengundang tokoh-tokoh masyarakat untuk membicarakan isu-isu kontemporer. IRI serius mengembangkan program di Indonesia karena sejumlah hal.
Karena Indonesia adalah negara besar yang berada di wilayah geografis strategis. Indonesia juga adalah negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia. Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam yang luar biasa.
Dan jumlah penduduk Indonesia adalah salah satu yang terbesar di dunia. Karena itu, AS sangat peduli dengan kualitas demokrasi di Indonesia. Untuk itulah pendidikan kader muda itu dilaksanakan.
Seperti tadi dikatakan, hampir pasti dalam program ini termuat kepentingan Amerika Serikat. Tapi program ini juga mendidik para tokoh muda untuk mengembangkan kecakapan dan intelektualitas mereka.
Mereka dididik untuk memahami demokrasi dengan cara yang benar. Karena itu, rasanya nggak perlu ya, kita sampai begitu ketakutan sehingga merasa perlu menutupnya. IRI perlu diawasi, tapi nggak perlu dihilangkan kehadirannya di Indonesia.