Jakarta, CSW – Di ruang publik sedang ramai dibicarakan serangan artis kontroversal Nikita Mirzani pada presenter terkemuka Najwa Shihab. Ini bermula dari akun TikTok yang lalu viral, Najwa melontarkan komentar pedas pada polisi.
Najwa memulai dengan joke zaman Gus Dur. Menurut joke itu, polisi yang jujur cuma ada tiga. Polisi tidur, patung polisi, dan Jenderal Hoegeng. Nama Hoegeng disebut karena dia emang terkenal sebagai mantan Kapolri yang teguh menjaga kejujuran,
Di TikTok, Najwa mengecam keras gaya hidup anggota polisi. Menurut Najwa, mereka kini tak sungkan mempertontonkan gaya hidup hedon dan pamer kemewahan. Bukan cuma polisinya, tetapi juga anggota keluarganya.
Najwa mengungkap, ada istri kapolres yang tidak merasa malu tampil di instagram dengan naik sepeda yang harganya Rp 300 juta. Kata Najwa lagi, sekarang saat konferensi pers,
ada jenderal polisi yang memakai cincin senilai miliaran, baju yang harganya jutaan,dan jam tangan berharga ratusan juta.
Problemnya, kata Najwa, pejabat-pejabat polisi ini kita tahu gajinya berapa, Tunjangan mereka berapa, Jadi, kata Najwa, nggak matching antara gaya hidup mewahnya dengan pendapatan resmi mereka.
Wajar jika orang bertanya-tanya, kata Najwa. Dia bahkan dengan keras bilang, kita tidak perlu lagi percaya pada polisi. Nikita Mirzani tampaknya tak suka dengan pernyataan Najwa Shihab. Di akun instagramnya, Jumat lalu, Nikita memberikan komentar menohok.
Menurut Nikita, Najwa seharusnya tak perlu mengeluarkan pernyataan yang menyudutkan pihak kepolisian. Kata Nikita, tidak semua polisi berperilaku seperti yang disampaikan Najwa. Masih ada juga ibu Bhayangkari yang kelilit pinjaman online.
Kata Nikita, pernyataan Najwa justru membuat banyak polisi dan ibu-ibu Bhayangkari yang hidupnya sederhana sakit hati. “Apa Mbak Nana enggak kasihan, mbak Nana yang baik pintar dan dielukan netizen?” tulis Nikita dengan gaya sindiran.
Nikita juga menasehati Najwa agar menggunakan kata oknum dalam pernyataannya, Sebab, menurut Nikita, tak semua polisi memiliki perilaku buruk. Sebagai jurnalis mbak Nana tidak boleh menyerang pribadi kepolisian, ujar Nikita
Kenapa mba Nana enggak bilang oknum aja, kenapa harus global menyebutkan institusinya? tanya Nikita. Kalau berani kenapa enggak sebutin aja langsung nama oknum yang katanya hedon, enggak semua loh begitu, sambung Nikita.
Nikita kemudian malah balik mempertanyakan, alasan Najwa Shihab kerap mengkritik kepolisian. Mba Nana kenapa sih kok nyolot banget sama kepolisian? Emang mba Nana sudah pernah tersakiti seperti saya, tanya Nikita.
Menurut Nikita, seharusnya dialah yang nyolot tentang kepolisian Indonesia karena dia yang sering merasa dikerjain, ditahan, dan digerebek polisi. Nikita kemudian malah menyarankan Najwa agar juga mengkritik Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Kata Nikita: Saran dari saya, Mbak Nana, gimana kalau komentarin pembangunan Gubernur Jakarta yang sudah habis masa jabatannya, sudah beres apa belum? Kata Nikita, Anies sudah dipanggil sama KPK. Itu di depan mata nggak dikomentarin, sindir Nikita.
Lebih parah, Nikita juga menulis dia akan membuka aib Najwa. Kemudian di postingan lain, dia menyatakan dia tidak pernah melakukan tindakan seperti seorang perempuan berpendidikan tinggi yang berselingkuh dengan seorang suami yang sebentar lagi habis jabatannya dan ingin jadi presiden.
Nikita tidak menyebut nama perempuan yg dimaksud. Tapi sangat mungkin dia menyindir Najwa dan pria yang dimaksud adalah Anies. Sejauh ini, di depan publik, Najwa memang tak pernah mengkritik Anies Baswedan.
Padahal banyak kasus menyangkut Anies yang memicu kontroversi. Mulai dari politik identitas sejak Pilkada DKI 2017, cara penanganan banjir yang amburadul, Kelebihan bayar dalam berbagai mata anggaran,
Program Rumah DP nol persen yang praktis gagal. Proyek Formula E yang penggunaan keuangannya membengkak dan sangat tertutup, Anies selalu menghindar dari memberi penjelasan di DPRD DKI
Sehingga Anies sendiri akhirnya dipanggil sebagai saksi oleh KPK. Najwa dalam berbagai acaranya tidak pernah sedikit pun menyentuh isu-isu itu. Tidak pernah juga dijelaskan, apa alasan dia menghindari dari membicarakan Anies.
Bagi Nikita dan sebagian kalangan, ini mungkin menimbulkan pertanyaan, mengingat Najwa selama ini mengesankan selalu tampil kritis. Namun berbagai serangan Nikita tidak ditanggapi oleh Najwa.
Buat publik, perseteruan ini memiliki arti penting. Kritik Najwa terhadap polisi adalah hal biasa dalam demokrasi. Tapi kalau dia memang jurnalis kritis, Najwa sebaiknya tidak pilih-pilih.
Najwa seharusnya juga mengungkapkan sisi negatif Anies secara terbuka pada publik. Bila tidak, wajar bila integritas Najwa dipertanyakan. Masyarakat akan bertanya tanya ada apa dengan Najwa dan Anies?
Apakah karena Najwa tim sukses Anies? Najwa pendukung Anies? Atau lebih personal Mudah-mudahan Najwa bisa menjelaskan dengan jujur spekulasi ini. Bila Najwa memilih diam, yang akan menyebar adalah gosip dan kabar burung.