Jakarta, CSW – Popularitas Anies Baswedan dikabarkan mengalahkan Ganjar Pranowo. Berita ini dimuat di media online bereputasi tinggi metrotvnews.com, 1 Oktober. Ini tentu saja mengejutkan.
Anies dan Ganjar, bersama Prabowo, memang sedang bertarung memperebutkan kursi Presiden 2024. Selama ini berbagai survei nasional menunjukkan suara Anies selalu tertinggal di bawah Ganjar dan Prabowo.
Jadi kalau sekarang diberitakan Anies mengalahkan Ganjar, ini tentu saja berita yang besar. Metrotvnews mengutip hasil survei Indikator, yang adalah lembaga survei yang bukan abal-abal ya. Menurut Indikator, popularitas Anies mencapai 88,7%, sementara popularitas Ganjar sebesar 88,0%.
Yang tertinggi adalah Prabowo Subianto, yang popularitasnya mencapai 97,2%. Menurut Metrotvnews, survei itu dilakukan pada 25 Agustus sampai 3 September 2023. Jadi benarkah Anies sekarang sudah menyalip Ganjar?
Nanti dulu. Untuk bisa memahami hasil survei, kita perlu memahami sejumlah istilah yang biasa digunakan dalam survei. Ini penting karena kalau kita salah memahami istilah yang digunakan, kesimpulan yang ditarik pun bisa keliru.
Istilah popularitas ini adalah contoh yang penting. Dalam survei, biasa dibedakan antara elektabilitas dan popularitas. Elektabilitas diukur berdasarkan persentase responden yang menyatakan akan memilih seorang kandidat tertentu dalam pilpres.
Jadi misalnya kalau dikatakan elektabilitas Ganjar adalah 40%, berarti 40% responden menyatakan akan memilih Ganjar dalam Pilpres. Sedangkan popularitas berarti tingkat kedikenalan.
Popularitas diukur berdasarkan persentase responden yang menyatakan mengenal nama capres tertentu. Jadi kalau dikatakan popularitas Ganjar mencapai 88%, itu berarti 88% menyatakan mengenal nama Ganjar.
Duabelas persen lainnya nggak mengenal dengan nama Ganjar. Kalau kita kembali ke hasil survei Indikator, bisa dikatakan jumlah responden yang mengenal nama Ganjar dan Anies sebenarnya berimbang kok, sama-sama sekitar 88%.
Yang paling tinggi tingkat kedikenalannya adalah Prabowo, karena dia memang sudah dua kali menjadi capres sebelumnya. Lalu, penting nggak sih soal perbandingan popularitas antar capres ini sekarang diketahui public?
Rasanya sih, informasi ini kurang relevan ya, buat masyarakat. Yang menjadi pusat perhatian masyarakat adalah elektabilitas, bukan popularitas. Yang masyarakat ingin ketahui adalah siapa sih di antara ketiga capres, yang memperoleh dukungan terbesar masyarakat?
Dalam hal elektabilitas, hasil survei Indikator menunjukkan kalau yang maju tiga capres, maka urutan tertingginya adalah Ganjar, Prabowo, dan Anies. Ganjar memperoleh dukungan 37,4%; diikuti Prabowo 33%, dan Anies 21,5%.
Sementara kalau pada putaran kedua pilihan mengerucut pada Ganjar dan Prabowo, maka hasil survei menunjukkan Prabowo mengalahkan Ganjar. Prabowo memperoleh 45,3% suara sementara Ganjar 41,2%.
Jadi pertarungan antara Ganjar dan Prabowo terlihat sangat ketat, sementara nama Anies cukup jauh tertinggal Kalau begitu, kenapa ya, Metrotvnews justru mengangkat keunggulan Anies atas Ganjar.
Rasanya sih itu terkait dengan siapa metrotvnews. Media online ini kan bagian dari grup Metro TV yang dimiliki sama Surya Paloh, bossnya partai Nasdem.
Surya Paloh, seperti diketahui, ngedukungnya siapa? Pak Anies. Jadi nampaknya berita tentang keunggulan popularitas Anies atas popularitas Ganjar ini sengaja dibuat untuk membangkitkan semangat pendukung Anies.
Bisa dibilang, pemberitaan ini cukup menyesatkan. Tidak bohong, tapi bisa menimbulkan kesimpulan yang keliru. Kami di CSW berharap media massa bisa dong lebih objektif dalam menyajikan pemberitaan.
Masyarakat mengandalkan media massa untuk memberikan informasi yang dapat diandalkan tentang kehidupan politik. Kalau media bermain-main dengan fakta, masyarakat kasian dirugikan.
Seharusnya media memberitakan fakta tentang hasil survei itu apa adanya, terlepas dari apakah kandidat yang diunggulkan ada di kubu yang didukungnya atau ada di kubu lawan. Kami berharap media yuk jujur dong.