Najwa Shihab Dikecam Karena Mengundang Kakak Agnes

261

Jakarta, CSW – Najwa Shihab dikritik tajam sama penonton kanal Youtubenya. Najwa diserang karena menampilkan klarifikasi Ivana Yoan tentang keterlibatan adiknya, Agnes Gracia Haryanto, dalam kasus penganiayaan David Latumahina.

Video testimoni Ivana itu menarik perhatian publik. Hanya dalam waktu dua hari, video itu disaksikan lebih dari 480 ribu viewers. Tapi Najwa sendiri akhirnya diserang kanan-kiri. Najwa dianggap sekadar cari popularitas dan mengabaikan penderitaan David dengan menampilkan kronologi versi Agnes.

Kalau Anda mengikuti berita kekejaman Mario Dandy Satrio terhadap David, Anda tentu paham mengapa banyak orang mempertanyakan posisi Agnes. Sejauh ini yang orang tahu, Agnes adalah gadis 15 tahun yang sekarang menjadi pacar Mario.

David sendiri pernah menjadi pacar Agnes. Mario marah karena mendengar David pernah melakukan perbuatan tidak menyenangkan kepada Agnes. Mario bersama teman dekatnya, Shane, mengeroyok David dengan brutal. Sampai saat ini David belum siuman karena kerasnya hantaman dan tendangan yang dilakukan Mario.

Saat pemukulan terjadi, Agnes hadir di tempat kejadian perkara. Pertanyaannya: Apa peran Agnes dalam pengeroyokan itu? Apakah dia memang memanas-manasi Mario untuk memukul David? Apakah dia terlibat menjebak David agar menemuinya sebelum kemudian David dikeroyok Mario dan Shane?

Apakah Agnes dengan sengaja merekam kejadian brutal itu dan tertawa-tawa? Atau apakah Agnes justru berusaha mencegah agar Mario tidak menyiksa David? Tentu saja bersalah tidaknya Agnes harus ditentukan melalui proses hukum dan pengadilan.

Sampai saat ini, informasi peran Agnes masih belum dipastikan. Tapi bisa dibilang mayoritas netizen menganggap Agnes terlibat membantu Mario. Karena itu, tampilnya Ivana di acara Mata Najwa ini segera dilihat sebagai upaya pembelaan terhadap Agnes. Benarkah begitu?

Saya sampaikan dulu apa yang dikatakan Ivana. Dalam wawancara itu, Ivana mengaku sebenarnya tidak mau bicara melalui media, tapi dia berubah pendapat setelah melihat begitu gilanya guncangan di luar sana.

Ivana bercerita bagaimana percakapan publik itu mengganggu mental Anges dan keluarga. Mereka juga menghadapi ancaman-ancaman yang nyata. Ivana bilang bahwa orang yang menyampaikan informasi tentang perlakuan tidak menyenangkan David terhadap Agnes bukanlah Agnes sendiri.

Mario memperoleh informasi itu dari seorang perempuan lain dan itulah yang membangkitkan kemarahan Mario. Ivana juga membantah bahwa Agnes sengaja berkomplot dengan Mario untuk menjebak David.

Pada hari kejadian, Agnes sebenarnya sejak awal tidak berencana menemui David. Yang berinisiatif datang nemuin David adalah Mario. Agnes bilang dia dipaksa Mario berbohong agar David mau menemuinya. Melalui telepon, Agnes mengaku bahwa dia sedang ditemani kakaknya, bukan Mario.

Agnes mengaku ke Ivana kalo dia sebenarnya berusaha mencegah Mario bertemu David. Dia juga bercerita bahwa orang yang memanas-manasi Mario untuk menyiksa David adalah teman Mario, Shane.

Ivana menegaskan bahwa Agnes tidak punya niat sama sekali untuk melakukan penganiayaan pada David. Pertemuan mereka di kawasan Pesanggrahan, Jakarta Selatan itu hanya untuk mengembalikan kartu pelajar David.

David awalnya nggak mau bertemu ketika tahu Agnes bersama Mario. Namun Mario memaksa masuk hingga akhirnya David keluar dan menerima kartu pelajar dari Agnes. Tapi kemudian Mario bersama Shane malah menggiring David ke tempat sepi dan menyiksanya.

Menurut Agnes lagi, saat Mario akan memukuli David, Mario menyuruh Agnes menjauh. Agnes kemudian mengambil minuman dari mobil, tapi ketika kembali dia melihat David sudah berada dalam posisi push up. Dia bercerita ada satpam yang sempat mendatangi mereka dan bertanya pada Mario.

Setelah dijawab seadanya, satpam itu pun pergi. Setelah satpam pergi, Mario tetap menyuruh David untuk push up kembali. Mario juga meminta Shane untuk merekam momen itu.

Menurut Ivana, Agnes shock ketika David mulai ditendangi, dan Shane menyerahkan kamera kepadanya. Dia merekam semua kejadian itu tanpa berpikir panjang. Agnes mengaku baru tersadar ketika ibu dari teman David keluar rumah dan berteriak, Woy!.

Agnes pun buru-buru mematikan rekamannya. Begitu kira-kira penjelasan Ivana. Bisakah penjelasan Agnes dipercaya? Menurut saya, biarlah proses hukum yang membuktikan. Tapi kalau kita baca komentar-komentar di kanal Najwa tersebut, hampir-hampir tidak ada yang mempercayainya.

Umumnya netizen menganggap Agnes ngarang-ngarang cerita supaya dianggap tidak bersalah. Yang paling banyak ditekankan adalah soal diamnya Agnes ketika kekejaman dilakukan. Para penonton bertanya, ketika Agnes melihat Mario memerintahkan David untuk push up, mengapa Agnes diam saja?

Agnes bisa saja tidak pernah berniat melakukan kekerasan, tapi ketika dia melihat langsung Mario dan Shane memukuli dan menendang David dengan brutal, mengapa dia tidak berusaha menghentikan? Mengapa dia tidak mencoba melerai?

Mengapa dia malah merekam adegan sadis itu? Netizen juga tidak percaya bahwa Agnes dalam keadaan shock ketika merekam kejadian itu. Sebagian netizen juga mempersoalkan bahwa dalam video itu, Ivana sama sekali tidak menyampaikan permintaan maaf sebagai perwakilan keluarga inti.

Ivana dianggap seperti playing victim: menjadikan Agnes sebagai korban yang harus dikasihani, padahal korban sebenarnya yang jauh lebih menderita adalah David. Ada pula yang menuduh bahwa Ivana adalah pengarang cerita yang hebat karena bisa menceritakan semua detail kronologi seakan-akan Ivana memang ada di tempat kejadian.

Tapi bukan cuma Ivana dan Agnes yang dikecam. Seperti di awal saya katakan, yang juga menjadi sasaran kemarahan adalah Najwa sendiri. Dengan sinis netizen menyebut Najwa sekadar ingin tampil beda dan merasa lebih pintar dari kepolisian.

Ada pula yang menyebut Tim Mata Najwa kurang bijak dalam menyikapi dan mengambil narasumber. Najwa seolah hanya memikirkan rating tinggi tapi nir-empati. Najwa juga dianggap tidak menghargai perasaan keluarga David. David kan masih belum sadarkan diri di rumah sakit, kok bisa-bisanya Najwa malah mengundang kakak Agnes sebagai narasumber?

Begitulah omelan para netizen. Tapi mari kita lihat kasusnya secara hati-hati. Dalam pandangan kami di CSW, apa yang dilakukan Najwa sebenarnya biasa saja. Tentu, Najwa berusaha menyajikan wawancara eksklusif untuk meningkatkan rating, tapi itu sebenarnya adalah hal yang biasa dilakukan media.

Mungkin netizen sebal karena Najwa memberi tempat untuk orang yang sedang dijadikan ‘musuh bersama’. Tapi penjelasan versi Agnes sebenarnya juga layak didengar. Kita sebagai penonton bisa menilai sendiri apakah penjelasan Agnes dan kakaknya masuk di akal atau tidak?

Wawancara itu sebenarnya justru mengkonfirmasi bahwa Agnes memang berada di tempat kejadian dan tidak melakukan apa-apa untuk menghentikan kekejaman Mario. Mungkin saja dia shock, tapi yang jelas dia diam dan malah merekam aksi kekerasan itu. Mungkin Ivana memang berusaha melindungi adiknya.

Tapi saat ini, pihak kepolisian sudah menyatakan Agnes diduga memang melakukan tindak pidana. Karena dia masih di bawah umur, dia tidak dinyatakan sebagai ‘tersangka’ melainkan berstatus ‘anak yang berkonflik dengan hukum’.

Polisi menyatakan dari chat WAnya dan juga dari CCTV di Tempat Kejadian Perkara, Agnes diduga terlibat sebagai pelaku dalam penganiayaan tersebut. Jadi wawancara Ivana di Mata Najwa itu sebenarnya tidak perlu dipersoalkan. Penjelasan Ivana malah direspons dengan sinis.

Sementara proses hukum jalan terus. Kita harapkan saja kebenaran sesungguhnya akan benar-benar terungkap.