Jakarta, CSW – Ada cerita nih tentang seorang guru muda ASN yang sukses membongkar praktek pungli di instansinya. Awalnya sih dia diintimidasi, ditekan sampai hampir mengundurkan diri, nah tapi sekarang keadaan berbalik.
Dia mendapatkan dukungan baik dari sesama netizen maupun dari para pembuat kebijakan di daerahnya. Bahkan atasannya sekarang sama netizen justru dibongkar data harta kekayaannya. Dan publik dibuat terkejut karena kekayaan sang atasan yang wow berlimpah. Nama ASNnya adalah Husein Ali Rafsanjani usianya 27 tahun
Dia posting video di tiktok yang berisi kisahnya harus membayar pungutan liar dalam program pelatihan dasar kedinasan di Pemkab Pangandaran. Awalnya nih di taun 2020, waktu Husein mengikuti latsar. Menurutnya, para peserta diminta mengganti ‘uang transportasi’ sebesar Rp270.000 untuk mengikuti pelatihan. Lucunya, uang transportasi juga harus dibayar peserta yang datang ke lokasi pelatihan dengan kendaraan sendiri.
Peserta yang nggak bisa ikut karena hamil dan sakit pun harus tetap membayar. Kemudian saat latihan dasar berlangsung, peserta tiba-tiba kembali diminta membayar Rp310.000 yang nggak diketahui untuk apa. Husein keberatan dengan pungutan yang hampir Rp 600 ribu itu. Apalagi, gajinya selama tiga bulan belum dibayar atau dirapel.
Persoalan pungli itu akhirnya di laporkan ke situs pengaduan online: lapor.go.id. Di laporan itu dia nggak nulis loh namanya, alias anonym. Laporan itu seharusnya bersifat rahasia dan tidak bisa diakses oleh pihak-pihak yang dilaporkan. Tapi, entah bagaimana, laporan itu bocor dan menimbulkan kehebohan di lingkungan Pemerintah Kabupaten Pangandaran.
Pemkab Pangandaran berusaha mencari tau siapa sih yang berani ngelaporin informasi itu. Bahkan sampai ada ancaman kalau nggak ada yang mengaku, maka proses kepegawaian semua peserta pelatihan dinas nggak akan dilanjutkan. Karena khawatir rekan-rekan kerjanya akan terkena imbas, Husein pun terpaksa mengakui bahwa dia lah yang melaporkan praktek pungli itu.
Akibatnya dia dipanggil untuk menghadap ke kantor Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia atau BKPSDM Pangandaran. Di sana selama enam jam, dia dikelilingi, diintimidasi dan ditanya-tanyai 12 orang yang dia nggak kenal. Dia bahkan diancam dipecat kalau nggak menghapus aduannya di situs lapor.go.id.
Husein menolak permintaan itu dan justru menantang agar segera dipecat. Dia terus ditekan antara lain melalui sekolah tempatnya mengajar. Karena terus ditekan, pada Maret 2022 dia menghapus laporan itu. Husein akhirnya dia berlanjut mengajar. Tapi ternyata dia tetap nggak puas dengan apa yang terjadi. Husein memutuskan untuk mengajukan surat permohonan mengundurkan diri. Tapi dia juga ingin publik tahu apa yang terjadi.
Mungkin terinspirasi sama berbagai aksi netizen yang membongkar berbagai ketidak beresan, Husein pun memilih menceritakan pengalamannya di Tiktok. Video di Tiktok inilah yang menimbulkan respons yang hebat. Dalam waktu singkat video itu disaksikan 1 juta penonton.
Salah satu yang marah adalah Kepala BKPSDM Pangandaran Dani Hamdani. Dalam salah satu wawancara dengannya, ia menjelek-jelekkan Husein. Menurutnya, Husein memang tidak layak menjadi ASN. Dani bahkan menuduh Husein ini sebenarnya nggak lulus test kejiwaan. Dani juga bilang, Husein sebenarnya nggak mau jadi ASN, dan ikut test Calon PNS hanya karena ngikutin keinginan ibunya.
Tapi di sisi lain, Husein mendapat dukungan luas dari para penonton tiktok. Begitu juga respons positif datang dari Bupati Pangandaran, Jeje Wiradinata dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Mereka mengundang Husein datang ke kantor mereka untuk menjelaskan masalah pungli itu. Bupati dan Gubernur meminta agar Husein tidak mengundurkan diri.
Husein diminta kembali mengajar. Kalo dia nggak nyaman mengajar di Pangandaran, Husein bisa mengajar di Bandung. Ridwan Kamil bahkan meminta agar Kepala BKPSDM Pangandaran Dani Hamdani untuk sementara di nonaktikan, agar mempermudah penyelidikan. Upaya Husein menjadi whistle blower nampaknya jadi hasil yang positif.
Bahkan seperti tadi dikatakan, kasus Husein ini menguak kemungkinan potensi adanya korupsi di BKPSDM. Ini terjadi karena seperti biasa, para netizen pun menyelidiki harta kekayaan Dani yang dilaporkan secara terbuka di LHKPN 2022. Ternyata Dani punya kekayaan yang fantastis.
Gaji pokok Dani sebagai ASN Pembina tingkat 1 sebenarnya hanya sekitar Rp 3,1 juta per bulan loh. Tapi yang mengejutkan, hartanya ternyata mencapai Rp 5,1 miliar. Nilai itu mencakup aset tanah dan bangunan yang berada di 25 titik, 5 unit kendaraan, serta harga bergerak dan uang kas. Padahal sebelumnya, pada tahun 2019 laporan LHKPN Dani Ramdani baru mencapai hampir Rp 2,8 miliar.
Penghasilan resmi Dani mungkin memang nggak hanya Rp 3,1 juta per bulan, tapi orang bertanya-tanya bagaimana mungkin kekayaannya sampai bermilyar-milyar? Banyak pihak pun sekarang mencurigai korupsi yang mungkin dilakukan secara bersama-sama. Apa yang dilakukan Husein bisa menjadi inspirasi bagi seluruh netizen Indonesia.
Dengan hanya menggunakan tiktok, seorang warga bisa membongkar korupsi dan pungli di tempat kerjanya. Apa yang dilakukan Husein dan netizen pembongkar harta kekayaan si atasan memang keren.