Rizka Putri Abner: JOHNNY PLATE MENGORBANKAN DIRI DEMI ANIES? I CSW

189

Jakarta, CSW – “Jhonny Plate dengan sengaja mengorbankan diri demi Anies Baswedan.” Ini bukan kata-kata aku lho, ya. Kalimat ini tuh viral di tiktok yang ditulis Natalius Pigai, Pegiat HAM dari Papua.

Pigai mengomentari penangkapan Menteri Kominfo Jhonny Plate oleh Kejaksaan Agung karena diduga korupsi tower BTS senilai lebih dari 8 triliun rupiah. Melalui pernyataannya, Pigai seperti menuduh penangkapan itu berlatar belakang politik.

Dalam narasi, Pigai menggambarkan sebenarnya Johnny bisa saja nggak dipenjara asal Anies nggak maju sebagai calon presiden. Tapi karena Anies tetap maju, makanya Megawati, Luhut, dan Jokowi menangkap Jhonny.

Ini pengorbanan nyata seorang politisi Katolik demi Anies, kata Pigai. Pigai bilang juga kayak gitu tanpa kasih fakta pendukung. Dan inilah yang banyak terjadi sekarang. Banyak banget pernyataan, opini, informasi yang beredar melalui media sosial tentang pembongkaran korupsi di Menkominfo.

Karena Penangkapan Jhonny ini membuat sebagian pihak marah. Jadilah dikembangkan narasi-narasi di medsos untuk membuat netizen meragukan keadilan hukum penangkapan Jhonny.

Mahfud MD, sudah menyatakan penangkapan Jhonny dilakukan sepenuhnya atas dasar penegakan hukum. Proyek BTS yang dikorupsi ini bertujuan menciptakan pemerataan akses internet di seluruh Indonesia dimulai pada 2006.

Nah, gara-gara korupsi ini, masyarakat di daerah, tertinggal sampai sekarang belum bisa menikmati internet. Selama 13 tahun pertama sebenarnya proyek ini berjalan baik-baik saja.

Tapi mulai bermasalah waKtu tahun 2020, waktu Jhonny baru menjabat posisi Menkominfo satu tahun. Di 2020 ada pencairan dana senilai Rp 10 triliun untuk membangun Tower BTS ini.

Tapi ternyata setelah dana cair, pembangunan BTS nggak dilakukan. Dalam laporan penggunaan dananya yang dipertanggungjawabkan di Desember 2021, jumlah tower BTS yang dibangun nggak sesuai dengan rencana yang sudah ditetapkan.

Waktu itu Kominfo alasannya pembangunan tower BTS terkendala pandemi Covid-19 dan minta perpanjangan sampai Maret 2022. Tapi waktu bulan Maret, jumlah tower BTS yang dilaporkan hanya sekitar 1.100 tower dari 4.200 tower yang ditargetkan.

Jadi yang dibangun hanyalah sekitar 25% dari target awal. Waktu diperiksa melalui satelit pun, dari 1.100 yang diklaim hanya 958 tower yang terlacak. Bahkan nggak diketahui juga apakah 958 tower itu berfungsi baik atau tidak.

Ada 8 sampel yang diperiksa dan semuanya nggak ada yang bisa berfungsi sesuai spesifikasi. Mahfud menyatakan, kasus ini tidak dipolitisasi. Ini adalah masalah hukum semata-mata.

Jadi kalau sekarang Jhonny ditahan, itu sebenarnya ya biasa-biasa saja. Ini jadi luar biasa karena kondisi politik. Jhonny adalah orang kepercayaan Surya Paloh di partai Nasdem. Di partai itu dia berposisi sebagai sekjen.

Emang kan kita juga tau juga Surya Paloh dan Nasdem saat ini mengusung Anies Baswedan, yang selama ini berseberangan dengan Presiden Jokowi, sebagai capres. Karena itu dikembangkanlah tuduhan kalo penangkapan Jhonny dilakukan karena Jokowi dan PDIP ingin mematikan peluang Anies menjadi Capres.

Nah tuduhan semacam ini saat ini dengan mudah dilakukan melalui media sosial dan media online. Apalagi Kejaksaan Agung sendiri sudah menyatakan kalau Jhonny tidak menjadi orang satu-satunya yang akan diperkarakan.

Sejauh ini sudah ada lima orang lain yang dijadikan tersangka kok. Dan Kejaksaan Agung bilang sedang terus menyelidiki ke mana saja dana 8 triliun rupiah itu mengalir, termasuk ke partai-partai politik.

Kejaksaan juga telah menggandeng PPATK untuk menelusuri aliran uang. PPATK bahkan menyatakan telah melakukan pemblokiran beberapa rekening dari pihak-pihak yang diduga terkait dengan kasus korupsi ini.

Dalam kondisi yang serba menduga-duga itulah, beredar berbagai video di media sosial yang berusaha membangun kesan bahwa yang juga menikmati uang haram itu adalah orang-orang di lingkar kekuasaan sendiri.

Salah satu yang ramai diviralkan di WA adalah sebuah video berisi muatan grafis dengan judul “Para Capres di Pusaran Korupsi Rp.8 Triliun BTS 3T Bakti.” Video ini nggak jelas menyebut para capres mana saja yang terlibat.

Tapi ada sejumlah nama terkenal disebut. Misalnya saja ada nama Hasto Kristiyanto (Sekjen PDIP), putra Mensesneg Pratikno, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, dan Happy Hapsoro yang adalah suami Puan Maharani.

Sakti Wahyu disebut sebagai vendor Tower dan BTS. Sedangkan Happy Hapsoro disebut sebagai vendor Panel Surya. Deretan nama itu dikenal berada di lingkaran dalam Presiden Jokowi dan PDIP.

Tuduhan ini pun nggak didasarkan data empiris. Yang juga menuduh penangkapan Jhonny berlatar belakang politis adalah Amien rais. Di kanal youtube dan Instagramnya, Amien minta Surya Paloh melawan balik Jokowi.

“Bung Surya Paloh, please fight back”, kata Amien. Amien menyebut penetapan tersangka Johnny Plate menjadi berkah tersembunyi atau bagi Indonesia. Menurut Amien, penetapan tersangka ini menjadi gerbang lebar membongkar kasus korupsi di lingkaran orang-orang Jokowi.

Amien meminta Surya Paloh harus tegak dan tegas berdiri. “Maaf Pak jangan bermental lembek ini Anda punya peran besar sekali,” katanya. Dia meyakini, Jaksa Agung sebelumnya yang berasal dari Nasdem, Muhammad Prasetyo mempunyai dokumen tentang korupsi lingkaran Jokowi.

Karena itu, dia berharap hal ini menjadi kartu untuk Partai Nasdem melakukan serangan balik. Amien bahkan menganggap penangkapan Jhonny Plate ini menjadi hidayah bagi Surya Paloh yang telah lama bergelimang dengan para oligarki.

Ini berbeda dengan Jokowi, yang menurut Amien, masih bertahan dengan kesesatan ekonomi dan kesesatan politik. Di hari-hari ini keramaian soal korupsi BTS masih akan terus berlanjut. Kita harapkan saja mudah-mudahan medsos kita tidak akan dipenuhi dengan kebohongan, tapi informasi yang membantu pembongkaran korupsi raksasa ini.